INSTRUMEN
PENGUJI ELEKTRONIK
Alat
ukur listrik merupakan peralatan yang diperlukan oleh manusia. Karena besaran
listrik seperti : tegangan, arus, daya, frekuensi dan sebagainya tidak dapat
secara langsung ditanggapi oleh panca indera. Untuk mengukur besaran listrik
tersebut, diperlukan alat pengubah. Atau besaran ditransformasikan ke dalam
besaran mekanis yang berupa gerak dengan menggunakan alat ukur. Perlu disadari
bahwa untuk dapat menggunakan berbagai macam alat ukur listrik perlu pemahaman pengetahuan
yang memadai tentang konsep – konsep teoritisnya.
1. Meter Digital
Semua jenis meter
digital pada dasarnya diubah dalam bentuk voltmeter digital (DVM), terlepas
dari kuantitas yang dirancang dalam mengukur. Multimeter digital juga merupakan
voltmeter digital yang berisi beberapa sirkuit konversi, sehingga memungkinkan
pengukuran tegangan, arus dan resistansi dalam satu instrumen.
Meter
digital telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan untuk akurasi pengukuran
tinggi dan kecepatan lebih cepat dari respon terhadap perubahan tegangan yang
bisa dicapai dengan instrumen analog. secara teknis meter analog lebih unggul
di hampir segala hal. Namun, memiliki biaya yang lebih besar karena biaya
produksi lebih tinggi dibandingkan dengan meter analog. Sifat biner dalam output
dari instrumen digital dapat segera diterapkan pada layar yang berupa angka
diskrit. Di mana operator manusia diperlukan untuk mengukur dan sinyal rekor
level tegangan, bentuk output membuat kontribusi penting untuk keandalan
pengukuran dan akurasi.
1.1.
Multimeter Digital
Multimeter
merupakan alat ukur yang paling banyak dipergunakan oleh para praktisi, hobist
dan orang yang bekerja berkaitan dengan rangkaian listrik dan elektronika.
Multimeter dapat dipergunakan untuk mengukur besaran listrik, seperti :
hambatan, arus, tegangan. Karena dirancang untuk mengukur tiga besaran
tersebut, maka multimeter sering disebut AVO meter (Amper Volt Ohm). Ada
beberapa fungsi multimeter, yaitu sebagai berikut :
a) Mengukur
hambatan (Ohmmeter),
b) Mengukur
arus (Ampermeter),
c) Mengukur
tegangan (Voltmeter).
Adapun fungsi tambahan
dari suatu multimeter adalah sebagai berikut :
a) Amperemeter
AC
b) Penguji
diode
c) Penguji
transistor
d) Pengukur
temperature
e) Pengukur
kapasitansi
1.1.1.
Bagian-bagian
Multimeter Digital
· Pencacah/peraga
Bagian ini terdiri pencacah 3 ½ digit,
memory, decoder dan piranti peraga. Bagian ini memiliki input, count, transfer dan
reset. Dari bagian pencacah juga memberikan keluaran untuk mengontrol fungsi
pengukuran analog.
· Control
Logic
Bagian ini berfungsi membangkitkan pulse
yang diperlukan oleh rangkaian untuk perputaran masukan, dihitung dan
mengontrol fungsi pencacah.
· Master
Lock
Rangkaian ini terdiri Kristal osilator,
pembagi frekuensi untuk pewaktuan semua pengukuran.
· Pembentuk
gelombang masukan (Input wave shaper)
Rangkaian ini difungsikan selama
pengukuran frekuensi, perioda mengubah sinyal masukan ke dalam bentuk yang tepat
untuk dihubungkan ke rangkaian logic.
· Time
Control
Fungsi bagian ini digunakan untuk
memulai dan menghentikan pencacah pada saat pengukuran.
· Voltmeter
dan pengubah Analog ke Digital
Bagian ini berisi rangkaian impedansi
masukan yang tinggi, penyearah, pengubah tegangan ke waktu dual-ramp digunakan untuk
pengukuran tegangan dan resistansi.
FILE LENGKAPNYA BISA KLIK LINK DIBAWAH INI...
No comments:
Post a Comment